Banyuwangi - Mahasiswa di Banyuwangi mulai di vaksin booster. Hal itu mengingat adanya aktivitas masyarakat mulai kembali normal, roda perekonomian pun mulai berputar, bahkan pembelajaran tatap muka terbatas telah dibuka di Kabupaten Banyuwangi, seiring dengan melandasinya kasus Covid-19.
Meski demikian pemerintah terus berupaya menekan angka kasus Covid-19 dengan berbagai upaya, salah satunya dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam percepatan vaksinasi untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. Vaksinasi tahap pertama, kedua hingga booster bahkan dilakukan dengan cara jemput bola.
Pemerintah daerah berkolaborasi dengan Polresta Banyuwangi dan sekolah perguruan tinggi Universitas Airlangga Unair Banyuwangi menggelar vaksinasi booster yang menyasar mahasiswa, tenaga pendidik, termasuk masyarakat umum yang tinggal di sekitaran kampus.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nasrun Pasaribu melalui Kasi Dokkes Iptu Sadimun menyampaikan, giat vaksinasi booster ini dilakukan dalam rangka mendukung upaya pemerintah meningkatkan kekebalan kelompok sehingga masyarakat semakin terlindungi dan tidak mudah terserang virus Corona, mengingat sebaran Covid-19 varian Omicron sudah masuk ke Indonesia. "Dari 350 dosis ketiga atau booster menggunakan vaksin jenis Pfizer yang kita sediakan, hingga siang sudah terpakai sebanyak 250 dosis, " ujar Sadimun.
Sasaran vaksinasi booster yang digelar di halaman Kampus Unair ini, kata Sadimun, menyasar para mahasiswa, tenaga pendidik, serta masyarakat yang tinggal di sekitar kampus. "Vaksinasi booster yang kita gelar hari ini disambut antusias masyarakat. Tentunya yang mendapat vaksinasi booster ini sebelumnya sudah divaksin dosis pertama dan kedua, " ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Sekolah Ilmu Kesehatan Ilmu Alam (SIKIA) Unair Banyuwangi Prof. Dr. Soetojo, dr., Sp. U (K)., mengatakan, jika pelaksanaan tatap muka kepada mahasiswa akan dilaksanakan pada bulan Februari mendatang. "Tentunya, tetap digelar sesuai dengan protokol kesehatan yang ada. Setidaknya mahasiswa yang menjalani tatap muka sekitar 50 persen dari kapasitas yang ada, " katanya.
Soetojo menjelaskan, para mahasiswa tentunya sudah banyak yang mendapatkan vaksinasi tahap satu dan kedua. Beberapa mahasiswa juga sudah mendapatkan vaksin tahap ketiga atau booster. Tetapi, meski sudah diberikan vaksin mereka tetap harus mentaati protokol kesehatan. "Mereka yang sudah divaksin belum tentu terhindar dari virus Covid-19 varian Omicron, mereka tetap bisa terpapar virus tersebut. Oleh sebab itu, protokol kesehatan tetap harus dipatuhi dan diterapkan, " jelasnya.
Dari data vaksinasi di situs resmi Pemkab Banyuwangi, secara umum Bumi Blambangan memiliki 1.340.222 orang sasaran vaksinasi Covid-19. Sebanyak 1.190.828 orang atau 89% telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama. Sejumlah 802.509 orang atau 60% persen dari sasaran telah menerima dosis kedua. Dan 8.943 orang telah memiliki dosis ketiga atau booster.
Banyuwangi boleh melakukan vaksinasi booster karena telah memenuhi ketentuan dari Kementerian Kesehatan yakni capaian vaksinasi dosis satu untuk masyarakat umum telah melebihi 70 persen, dan lansia 60 persen. (HR)